Sunday, September 29, 2019

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar

Pada Artikel kali ini kita akan membahas tentang Struktur dan Fungsi Jaringan Akar, 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil, Jaringan Epidermis, Korteks, Silinder Pusat.

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan dalam menyediakan oksigen dan karbohidrat bagi manusia dan hewan.

Oksigen dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk bernapas, sedangkan karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi bagi tubuh.

Oksigen dan karbohidrat dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis. Kamu akan merasa sejuk ketika berteduh di bawah pohon pada siang hari karena banyaknya kandungan oksigen di sekitarnya.

Tubuh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji memiliki beberapa organ yang menyusun tubuhnya, masing-masing organ memiliki fungsi tertentu yang membantu tumbuhan untuk dapat hidup.

Organ pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terdiri atas akar, batang, dan daun. Organ merupakan kumpulan dari sejumlah jaringan dan bersamasama melaksanakan fungsi tertentu.

Jaringan adalah sekelompok sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Coba kamu ingat kembali tentang unit terkecil dari tumbuhan berupa sel!

Struktur dan Fungsi Jaringan Akar

Akar pada tumbuhan berfungsi sebagai jangkar, melindungi tumbuhan dari tiupan angin atau arus air. Oleh karena itu, akar mampu mendukung bagian tumbuhan lainnya.

Batang memiliki ruas dan buku, sedangkan akar tidak memiliki ruas dan buku. Buku merupakan tempat melekatnya daun dan tunas, ruas adalah bagian batang diantara dua buku.

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tempat tumbuhnya atau tanah, menyerap air dan garam-garam mineral terlarut dalam tanah, serta membantu menegakkan batang.

Pada beberapa tumbuhan akar juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya karbohidrat atau zat tepung.

Coba perhatikan gambar irisan melintang dari organ akar pada kelompok tumbuhan angiospermae pada Gambar 3.4 di bawah ini.

Gambar 3.4 Struktur jaringan penyusun pada akar (kiri dikotil, kanan monokotil )

Terdapat 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil yaitu epidermis, korteks dan silinder pusat.


1. Jaringan Epidermis

Epidermis adalah jaringan terluar yang menyusun akar.Epidermis umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut.

Sel-sel epidermis tersusun rapat satu dengan yanglain, tanpa ruang antarsel. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus  air.

Epidermis dapat termodifikasi menjadi bulu-bulu akar yang disebut sebagai trikoma. Trikoma ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan pada akar serta membantu penyerapan akar dalam tanah.

2. Korteks

Dibawah jaringan epidermis terdapat jaringan korteks. Jaringan korteks berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan.
Jaringan korteks ini berisi jaringan-jaringan parenkim. Pada jaringan parenkim tersebut terdiri atas lapisan-lapisan yang berdinding tipis.

Susunan sel tidak rapat sehingga banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.Jaringan parenkim ini juga berfungsi sebagai penyimpan makanan pada akar.

Selain terdapat jaringan parenkim ,pada lapisan terdalam korteks terdapat endodermis.Lapisan endodermis tersusun atas selapis sel yang menjadi pembatas antara korteks dan silinder pusat.

Pada endodermis ditemukan bentukan seperti pita yang disebut pita kaspari yang berfungsi sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

3. Silinder Pusat

Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pembuluh pengangkut dan jaringan-jaringan pendukung lainya seperti perisikel dan parenkim empulur.

Berkas-berkas pembuluh pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dari akar melalui batang ke daun.

Floem atau pembuluh tapis berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Berkas floem terpisah berseling dengan xilem.

Tipe berkas pengangkut yang demikian disebut radial. Xilem membentuk bangunan seperti bintang. Pada akar monokotil xilem membentuk bangunan bintang yang berlengan banyak yaitu lebih dari 12 lengan.

Pada dikotil xilem membentuk bangunan seperti bintang namun jumlahnya 2 sampai 6 lengan. Pada akar dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium, merupakan jaringan yang selalu membelah.

Pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, pembelahan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.

Jaringan pendukung lain pada silinder pusat adalah jaringan perisikel dan jaringan parenkim empulur. Pada sel-sel perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar.

Sedangkan parenkim empulur adalah bagian terdalam dari akar.Pada akar tumbuhan dikotil parenkim empulur sedikit berkembang bahkan tidak ada.

Pada akar monokotil parenkim empulur berkembang dengan baik. Keberadaan parenkim empulur pada akar dikotil dan monokotil dapat kamu amati pada irisan malintang akar.

Pada irisan melintang akar dikotil kamu akan menemukan parenkim empulurnya sedikit bahkan tidak ada. Pada akar monokotil kamu akan menemukan jaringan empulur yang banyak.

Selain jaringan pada akar, struktur akar dikotil dan monokotil pun berbeda. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput memiliki sistem perakaran serabut.

Akar serabut biasanya memiliki struktur akar yang tipis dan menyebar. Sebaliknya, pada tumbuhan dikotil seperti pada kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.

Baca Juga : Kelainan pada Sistem Gerak Manusia
Struktur dan Fungsi Jaringan Akar, 3 jaringan penyusun akar monokotil dan dikotil, Jaringan Epidermis, Korteks, Silinder Pusat, jaringan tumbuhan, jaringan meristem, jaringan pada tumbuhan, fungsi akar, fungsi batang, jaringan parenkim, xilem, fungsi epidermis, struktur akar, fungsi xilem, struktur tumbuhan, struktur batang, jaringan pengangkut, organ tumbuhan, organ pada tumbuhan, parenkim, jaringan penyokong, taƧ linens, akar dikotil, jaringan hewan, akar monokotil, meristem apikal, jaringan gabus, anatomi akar, fungsi batang pada tumbuhan, fungsi akar pada tumbuhaonokotil, n, batang 






tumbuhan, struktur jaringan tumbuhan, jaringan pada akar

Jaringan Dewasa

Jaringan Dewasa (Materi Lengkap)


Jaringan DewasaJaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini juga disebut jaringan permanen karena telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem. Jaringan dewasa meliputi jaringan pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
(Bagian dari: Jaringan Tumbuhan)

Berikut adalah sifat-sifat dari jaringan dewasa:
  1. Sel-selnya sudah tidak mengalami pembelahan, tetapi telah berdiferensiasi sehingga membentuk jaringan yang kompleks dan saling mendukung.
  2. Ukuran sel yang relatif lebih besar dibandingkan sel-sel pada jaringan meristem.
  3. Plasma sel sedikit karena ukuran vakuola besar.
  4. Terdapat ruang antarsel.

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai penutup permukaan tumbuhan dan sebagai pelindung organ tumbuhan.
Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis:
  1. Terdiri dari satu lapis yang tersusun atas sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel.
  2. Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Namun umumnya berbentuk persegi panjang.
  3. Tidak memiliki klorofil. Kecuali pada epidermis tumbuhan paku.
  4. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
  5. Dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis. Seperti:
    1. Stomata (mulut daun). Berfungsi sebagai akses keluar masuk oksigen dan karbon dioksida.
    2. Trikomata (rambut-rambut). Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan.
    3. Spina (duri). Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas.
    4. Velamen. Sering disebut epidermis ganda. Terdapat pada akar gantung.
    5. Sel kipas. Terdapat pada bagian atas permukaan daun beberapa jenis tumbuhan. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
    6. Sel kersik yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada tumbuhan tebu.

2. Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua organ tumbuhan. Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologis dan siologis yang bervariasi.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah:
  1. Sel-selnya berukuran besar dan berdinding tipis. Umumnya berbentuk segi enam.
  2. Vakuola berukuran besar dan memiliki banyak vakuola.
  3. Letak inti sel mendekati dasar sel.
  4. Mampu bersifat embrional dan meristematik. Sehingga dapat membelah diri.
  5. Susunannya renggang sehingga banyak ruang antarsel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
  1. Parenkim asimilasi (klorenkim), mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
  2. Parenkim penimbun, menyimpan cadangan makanan.
  3. Parenkim air, mampu menyimpan air.
  4. Parenkim udara (aerenkim), menyimpan udara karena mempunyai ruang antarsel yang besar.
  5. Parenkim pengangkut, terdapat di sekitar xylem dan floem untuk mengangkut air, unsur hara, serta zat-zat hasil fotosintesis.
  6. Parenkim penutup luka, memiliki kemampuan regenerasi dengan cara berubah menjadi sifat meristematik sehingga dapat membentuk jaringan parenkim yang baru.

3. Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Sel-selnya kuat, tebal, dan telah mengalami spesialisasi. Selain untuk memperkuat, jaringan ini juga berfungsi sebagai pelindung biji dan berkas vaskuler. Jaringan ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
  1. Sel mengalami penebalan pada bagian sudut.
  2. Penebalan berupa selulosa.
  3. Berupa sel hidup.
  4. Umumnya berkelompok membentuk untaian atau silinder.
  5. Terletak pada bagian terluar batang dan urat daun.
2) Jaringan Sklerenkim
  1. Seluruh bagian dinding sel mengalami penebalan.
  2. Penebalan berupa lignin.
  3. Berupa sel mati.
  4. Umumnya ditemui pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
  5. Terletak pada korteks, perisikel, di antara xilem dan floem.
  6. Terdiri dari dua macam: berbentuk serat (rami) dan sklereid (kulit kacang).

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut juga disebut berkas vaskuler (berkas vaskuler). Terdiri dari dua jaringan yaitu xylem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).
1) Xylem
Terdapat pada bagian kayu tanaman, berfungsi menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xylem ada dua macam, yaitu trakea dan trakeid. Xilem tersusun atas:
  1. Unsur trakeal, terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) dan trakeid (sel-selnya panjang dengan lubang pada dinding selnya).
  2. Serabut xylem, terdiri atas sel panjang dengan ujung meruncing.
  3. Parenkim kayu, berisi zat seperti cadangan makanan, tanin, dan kristal.
2) Floem
Terdapat pada kulit kayu, berfungsi menyalurkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem tersusun atas:
  1. Buluh tapis, berbentuk tabung dengan ujung berlubang.
  2. Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang pekat.
  3. Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal.
  4. Parenkim floem, selnya hidup, memiliki dinding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.
3) Tipe Ikatan Pembuluh Angkut
  1. Ikatan pembuluh kolateral. Terbentuk dari xylem dan floem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama.
  2. Ikatan pembuluh konsentris. Terdiri atas xylem dan floem yang membentuk cincin silindris.
  3. Ikatan pembuluh tipe bikolateral. Xylem diapit oleh floem luar dan floem dalam.
  4. Ikatan pembuluh tipe radial. Xylem dan floem bersebelahan pada jari-jari yang berbeda.
4) Tabel Perbedaan Xylem dan Floem
Pembanding
Xylem
Floem
Terbuat dariSel matiSel hidup
Tebal dinding selTipisTebal
Pembuat dinding selLignin (selulosa keras)Selulosa
Permeabilitas dinding selImpermeabelPermeabel
SitoplasmaTidak adaAda
FungsiMengangkut air dan unsur hara mineralMengangkut hasil fotosintesis
Dibawa keDaunSeluruh bagian tumbuhan
Arah aliranKe atasKe atas dan bawah
Jaringan yang menyertaiSerabutSel pengiring

 

5. Jaringan Gabus

Jaringan gabus adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air. Maka dari itu, jaringan gabus bersifat kedap air.

jaringan meristem

Meristem

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Meristem adalah jaringan pada tumbuhan berwujud sekumpulan sel-sel punca yang aktif melakukan pembelahan sel. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena mengawali pertumbuhan biomassa. Meristem juga ditemukan pada bagian batang dan akar, membentuk kambium. Terdapat dua jenis kambium pada batang yaitu kambium vaskular dan kambium gabus (felogen). Keduanya bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder (ke samping) yang dialami tumbuhan dan disebut meristem sekunder.
Jaringan meristematik dapat diinduksi (dirangsang) pembentukannya, baik dengan melukai suatu bagian tubuh tumbuhan maupun dalam kultur buatan (dengan kultur jaringan). Jaringan meristematik yang terbentuk karena induksi ini dinamakan kalus.
Meristem pucuk dan kambium biasanya adalah bagian yang paling mudah diinduksi untuk memperbanyak diri pada kultur jaringan.
Meristem dibagi menjadi 3 jenis yaitu meristem apikal, meristem lateral dan meristem interkalar.

struktur dan fungsi buah dan biji

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

STRUKTUR DAN FUNGSI  BUAH DAN BIJI 



Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah
Gambar: Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Struktur Morfologi dan Anatomi Buah dan Biji Tumbuhan
Pada bunga yang telah mengalami penyerbukan akan diikuti proses pembuatan sehingga terbentuk buah



Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji
Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah sejati ganda, dan buah sejati majemuk.

Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut, samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan buah kotak sejati atau capsule.

Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau hesperidium, batu atau drupe, dan delima.

Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan kurung majemuk

Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.

Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau lobak pendek (siliqle).

2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama. Bagian tersebut sering kali dapat dimakan

Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.

Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah
Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging (mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal, misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).

Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.

Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok 90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.

Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.

Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.

Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.

Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji

Macam-macam Bentuk Buah

Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
  1. Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan lain-lain.
  2. Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.

Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.


Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah : 
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia

sumber:http://sofiachyn27.blogspot.com/2017/10/struktur-dan-fungsi-buah-dan-biji.html

struktur dan fungsi bunga

Bagian-Bagian Bunga dan Fungsinya

By  | July 14, 2018
Bunga menjadi salah satu bagian tumbuhan yang penting. Peran bunga pada tumbuhan adalah sebagai alat perkembangbiakan secara generatif, perkembangbiakan secara kawin. Alat perkembangbiakan bunga terdiri atas putik dan benangsari. Selain mempunyai dua jenis alat perkembangbiakan, bunga dilengkapi oleh penyusun bunga lainnya. Komponen penyusun bunga merupakan bagian-bagian bunga yang berperan sesuai fungsinya masing-masing.
Ada berbagai macam bunga yang dimiliki oleh tumbuhan. Sebagian besar bunga memiliki bentuk dan warna yang cantik. Meskipun ada beberapa bunga yang memiliki bentuk dan warna yang biasa. Melalui halaman ini, idschool akan membahas bagian-bagian bunga dan fungsinya secara lengkap, juga pengelompokan bunga. Serta akan mengulas kriteria bagian bunga sempurna dan tidak sempurna
Bunga
Ulasan tentang bagian-bagian bunga dan fungsinya, serta pengelompokan bunga dapat disimak pada uraian di bawah.

Bagian-Bagian Bunga

Secara umum, bagian-bagian bunga yang lengkap meliputi tangkai bunga, kelopak bunga, dasar bunga, mahkota, benang sari, dan putik. Bagian bunga yang berperan sebagai alat perkembangbiakan adalah putik dan benangsari. Alat perkembangbiakan betina diwakili oleh putik. Dan alat perkembangbiakan jantan diwakili oleh benangsari.
Perhatikan bagian-bagian bunga dan keterangan struktur bunga melalui gambar di bawah.
Bagian-Bagian Bunga
Fungsi dari masing-masing bagian bunga dapat disimak melalui keterangan di bawah.

Fungsi & Struktur Daun


Fungsi & Struktur Daun ~ Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba untuk membahas mengenai Fungsi dan Struktur Daun, semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Fungsi Daun

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.

Daun memiliki banyak fungsi bagi tumbuhan. Daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat terjadinya transpirasi atau proses menguapnya air pada daun. Selain itu daun juga berfungsi sebagai organ pernapasan atau respirasi. Pada tumbuhan tertentu, daun juga bisa berfungsi sebagai alat reproduksi vegatatif, misalkan pada tanaman cocor bebek.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

B. Struktur Daun

Secara morfologis dan anatomi, daun merupakan organ tumbuhan yang paling bervariasi. Daun dapat dibedakan, menjadi beberapa bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun. Bentuk, struktur, dan ukuran daun pada tumbuhan berbeda-beda. Hal ini, digunakan untuk klasifikasi tumbuhan. Daun tersusun atas tiga tipe sistem jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

1. Jaringan Epidermis

Daun memiliki epidermis pada bagian permukaannya, baik permukaan atas, dinamakan permukaan adaksial, maupun pada permukaan bawah, yang dinamakan permukaan abaksial.

Sel epidermis umumnya tersusun rapat membentuk suatu lapisan yang kompak, tanpa ruang interseluler. Pada beberapa tumbuhan, sel-sel epidermis memanjang yang disebut sel panjang. Di sebelah atas tulang daun terdapat sel pendek yang terdiri atas dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus.
Pada epidermis terdapat hubungan yang putus-putus oleh suatu lubang yang sangat kecil. Bagian tersebut adalah ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel khusus yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama membentuk stroma. Jadi, stomata terdiri atas sel penutup yang berkloroplas, sel yang tidak berkloroplas, dan celah stomata.

Stomata berfungsi dalam pertukaran gas dan penguapan air. Pada tumbuhan darat, stomata umumnya terletak pada bagian bawah permukaan daun. Sedangkan, pada tumbuhan air, stomata terletak pada permukaan atas daun.

Fungsi Daun, Struktur Daun, Fungsi Daun untuk Fotosintesis, Jaringan Epidermis, Jaringan Mesofil, Jaringan Pembuluh.
Fungsi dan Struktur Daun Tumbuhan

2. Jaringan Mesofil

Mesofil adalah jaringan yang bersifat parenkim, di sebelah dalam epidermis. Mesofil terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan tersebut banyak mengandung kloroplas sehingga menjadi tempat terjadinya fotosintetis. Jaringan palisade terletak langsung di bawah epidermis, tetapi kadang-kadang ada hipodermis di antara epidermis dan jaringan palisade.

Sel-sel parenkim bunga karang bentuknya beragam, dapat menyerupai sel-sel palisade, karena diameternya hampir sama atau dapat pula memanjang sejajar dengan arah permukaan daun. Pada jaringan spons terdapat ruang antar sel (sel-selnya tidak rapat). Pada jaringan spons, terdapat kloroplas yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jaringan palisade. Ciri khas sel-sel parenkim bunga karang ialah adanya cupingcuping yang menghubungkan sel-sel di sebelahnya.

3. Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh pada daun terdapat pada tulang daun. Selain itu, pada daun terdapat urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi yang membawa makanan ke seluruh tubuh. Tulang daun berfungsi untuk menguatkan daun. Selain itu, urat-urat daun pada tumbuhan berperan sebagai kerangka daun.
Terima kasih sudah berkenan berkunjung dan membaca artikel di atas tentang Fungsi dan Struktur Daun, semoga bisa menambah wawasan sobat sekalian dan tentunya bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share ya sobat. ZONASISWA | Ikut Mencerdaskan Bangsa.